{#000000 url(http://petir-project.googlecode.com /files/petir.gif) repeat center fixed; }expr:class='"" + data:blog.mobileClass'>

M.A PRASETYANZ

Senin, 07 Maret 2016

MOTIF BATIK IRIAN JAYA



 
Batik tak hanya selalu identik dengan masyarakat Jawa. Wilayah lain di Indonesia juga memiliki batik dengan motif yang khas daerah masing-masing.

Aneka Ragam Batik Papua / Irian Jaya

Batik Papua bermula saat Pemerintah Indonesia mendapatkan bantuan dari The United Nations Development Programme (UNDP), untuk pemberdayaan kebudayaan di daerah Indonesia bagian Timur pada tahun 1985.Inilah Beberapa Motif Batik Irian Jaya /Papua

1.    Batik Papua / Irian Jaya

Khas yang unik dan menarik. Ciri khasnya terletak pada gambar orang atau hewan. Motif hewannya yaitu burung cenderawasih, cicak, kadal dan buaya. Inspirasi lainnya biasanya dari patung tradisional masyarakat Papua, misal motif kamoro yaitu simbol patung berdiri.

2.    Batik Prada Papua

Biasanya motif-motif natural ditambah warna-warna yang relatif beragam semakin menambah kekhasan Batik Papua

3.    Batik Irian jaya 

Batik Papua mempunyai perbedaan corak yang cukup mencolok. Batik dari Papua mengarah lebih gelap tapi banyak mempunyai motif yang terdiri dari gambaran patung

4.    Batik Papua Motif Cendrawasih

Batik Papua tidak terbatas oleh warna terang atau gelap. Terdapat batik dengan warna gelap, namun banyak juga motif berwarna terang atau warna-warna ceria seperti kuning, merah, hijau. Tak seperti batik Jawa yang cenderung kalem dan kebanyakan berwarna coklat.

5.    Batik motif Tifa Honai,

Contoh lain Batik Papua yaitu batik motif Tifa Honai, batik ini memiliki makna filosofis yang mendalam. Jika diterjemahkan, motif ini berarti rumah kebahagiaan, yakni rumah yang dipenuhi dengan kebahagian. Inspirasi dari banyak hal di Papua, sumber air, alam yang indah, dan lain-lain.

MOTIF BATIK MATARAM



Inilah Beberapa Motif Batik Mataram Diantaranya :


1.    Motif Ceplok, Grompol.
Motif batik Ceplok ini mencakup berbagai macam desain geometris, biasanya didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain. Berikut ini adalah gambar motif batik Ceplok:



2.    Motif batik Parang.
Motif batik parang dikenal familiar sebagai pola pedang atau keris oleh orang luar. panggilan jawa motif lidah api, biasa juga disebut motif parang lidah api. berikut ini adalah motif batik parang khas yogyakarta :



3.    Motif Batik Lereng.
Design motif batik lereng adalah baris diagonal pola di antara motif parang, banyak ditemukan untuk polanya hanya deretan garis diagonal sempit penuh dengan seluruh array pola kecil. Berikut ini adalah gambar untuk Motif  batik lereng :


4.    Motif batik Nitik.
Motif batik nitik sendiri terkenal dengan motif batik tertua karena dulunya terinspirasi oleh kain tenun dengan patola yang dibawa oleh para pedagang gujarat dari india. berikut ini adalah gambar motif batik Nitik yogyakarta :



5.    Motif batik Semen.
Semen, diartikan sebagai tumbuh. Polanya terinspirasi oleh alam, hal itu ditunjukkan dengan gaya daun, gunung, hewan, biasa digunakan pada acara umum, serta masyarakat umumnya juga biasa memakai dalam kesehariannya, berikut ini adalah gambar motif batik semen khas yogyakarta :



MOTIF BATIK ACEH


Ini dia 5 Motif Batik Aceh 

 


1.    Batik Aceh

Batik Aceh bukan sekedar batik dengan segala keindahan yang mengiringinya. Motif-motif Batik Aceh antara lain motif pintu Aceh, motif tolak angin, bunga jeumpa, rencong, awan meucanek, awan berarak, gayo, pucok reubong, dan lain sebagainya. 

2.    Motif Pintu Aceh

   menunjukkan ukuran tinggi pintu yang rendah, menggambarkan kepribadian orang Aceh.

3.    Motif Tolak Angin

Motif ini melambangkan bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah untuk menerima perbedaan satu sama lain. 

4.    Motif Bungong Jeumpa 

            Bungong jeumpa atau bunga jeumpa (bunga kantil) diambil karena banyak terdapat di Aceh dan bentuknya sangat indah.       Dengan demikian bisa dikatakan bahwa motif yang satu ini bernuansakan alam dan mengandung unsur natural di dalamnya. 

5.    Motif Rencong,    
             Diambil dari salah satu nama senjata khas Aceh. Rencong merupakan senjata tradisional Aceh, rencong salah satu senjata tajam yang menyerupai belati namun berbeda dengan pisau atau pedang, jika di Pulau Sumatra bentuknya menyerupai huruf L.

Masyarakat Aceh sering menggunakan motif-motif tersebut sebagai busana formal ataupun non-formal. Sesuai dengan tradisi masyarakat Aceh,

Senin, 27 Juli 2015

Short circuit calculation using MVA method (manual)



Utility: 150KV, 1000 MVAsc
Transformer 1: 170 MVA, 150/13.8KV, 15% Z
13.8KV Bus
Generator: 100MVA, X"d = 0.2
Transformer 2: 30 MVA, 13.8/6.6KV, 15% Z
6.6KV Bus
Transformer 3: 2MVA, 6.6KV/400V, 10% Z
Motor 1: 10 MVA (Lumped), 20% Z
400V Bus
Motor 2: 1000 KVA (Lumped), 20% Z
Motor 3: 600 KVA (Lumped), 10% Z
In the event of a short circuit, the sources of short circuit current are
1. Utility
2. Generators
3. Motors
 Static loads such as heaters and lighting do not contribute to short circuit.
Transformers and Motors
 Generators
 Cables and Reactors
So, here are the results of MVAsc:
Utility: MVAsc = 1000MVA
Transformer 1: MVAsc = 170 / 0.15 = 1133.33 MVA
13.8KV Bus
Generator: MVAsc = 100 / 0.2 = 500 MVA
Transnformer 2: MVAsc = 30 / 0.15 = 200 MVA
6.6KV Bus
Transformer 3: MVAsc = 2 / 0.1 = 20 MVA
Motor 1: MVAsc = 10 / 0.2 = 50 MVA
400V Bus
Motor 2: MVAsc = 1 / 0.2 = 5 MVA
Motor 3: MVAsc = 0.6 / 0.1 = 6 MVA
Now we calculate the upstream contribution :
At Transformer 1:
MVAsc @ 150KV = 1000 MVA
MVAsc @ 13.8KV = 1/ (1 / 1000 + 1 /1133.33) = 531.25 MVA
At Transformer 2:
MVAsc @ 13.8KV = 531.25 + 500 = 1031.25 MVA
MVAsc @ 6.6KV = 1/ (1 / 1031.25 + 1 / 200) = 167.51 MVA
At Transformer 3:
MVAsc @ 6.6KV = 167.51 + 50 = 217.51 MVA
MVAsc @ 400V = 1/ (1 / 217.51 + 1 / 20) = 18.31 MVA
At 400V Motors
Motor 3: MVAsc = 18.31 x 5 / ( 5 + 6 ) = 8.3 MVA
Motor 4: MVAsc = 18.31 x 6 / ( 5 + 6 ) = 9.98 MVA
The fault MVAsc @bus 400V = 18.31 + 5 + 6 = 29.31MVAsc
The three phase  If = 29.31/(1.732*(0.4)) = 42.3 kA.
Now we come to fault single phase to ground :
For single phase faults, positive sequence, negative sequence and zero sequence
impedances need to be calculated.
If = 3 (I1 + I2 + I0)
Examining the circuit in above, at the 400V Bus, on Transformer 3 contributes to the
zero sequence current.
For transformers, the negative sequence and zero sequence impedance are equal to the positive sequence impedance.
Z1 = Z2 = Z0 or
MVA1 = MVA2 = MVA0
@bus 400V;
1 / MVAsc =1/3 (1 / MVAsc1 + 1 / MVAsc2 + 1 / MVAsc0)
1 / MVAsc = 1/3 (1 / 29.31 + 1 / 29.31 + 1 / 20 )
1/ MVAsc = 
MVAsc = 1/   = 25.4 MVAsc
If= 25.4 / (1.732 x 0.4) = 36.6 kA