Hadits Tentang Persaudaraan Riwayat al Bukhori
1. Persaudaraan bagaikan satu badan
عن النعما ن بن بشير رضى الله عنهما قا ل : قا ل رسو ل الله صلى الله عليه وسلم :
تر ى المؤ منين فى تراحمهم وتوا دهم وتعا طفهم كمثل الجسد اذا اشتكى عضو تداعى
سا ئر جسده بالسهر و الحمى . (اخرجه البخارى : كتاب الأدب : – باب رحمة الناس والبهائم
Artinya : “An-Nu’man bin Basyir berkata, Nabi SAW. Bersabda, ‘Anda akan melihat kaum mukminin dalam kasih sayang dan cinta-mencintai, pergaulan mereka bagaikan satu badan, jika satu anggotanya sakit, maka menjalarlah kepada lain-lain anggota lainnya sehingga badannya terasa panas dan tidak dapat tidur.” H.R. Bukhori[2]
2. Persaudaraan memperpanjang usia dan rejeki
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ
يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim).[3]
3. Larangan Memutuskan Silaturahmi
حَدِيثُ أَبُو أَيُّوبَ
الأَنْصَارِيِّ / أَنَّ رَسُولُ صلى الله عليه وسلم قَالَ : لا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ
/ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ
فَوْقَ ثَلاثٍ / يَلْتَقِيَانِ فَيَصُدُّ هَذَا وَيَصُدُّ هَذَا / وَخَيْرُهُمَا
الَّذِى يَبْدَأُ بِالسَّلامِ.
(اخرجه البخا ري فى : ۷۸- كتاب الأدب
: ٦۲- باب الهجرة وقول رَسُولُ صلى الله عليه وسلم : لا يحل
لِمُسْلِمٍ أن يهجر أخاه فوق ثلاث)
Artinya “Abu Ayyub Al-Anshari r.a berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak dihalalkan bagi seorang muslim memusuhi saudaranya lebih dari tiga hari sehingga jika bertemu saling berpaling muka, dan sebaik-baik keduanya adalah yang mendahului memberi salam.” (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari : (78) kitab “Tata Krama” (27) bab : “Hijrah dan ucapan Rasulullah SAW, tidak halal bagi seorang laki-laki menghindari saudaranya lebih tiga hari.” )[4]
Hadits Tentang Persaudaraan Riwayat Muslim
Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ
: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : لاَ تَحَاسَدُوا وَلاَ تَنَاجَشُوا
وَلاَ تَبَاغَضُوا وَلاَ تَدَابَرُوا وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ
وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً . الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لاَ
يَظْلِمُهُ وَلاَ يَخْذُلُهُ وَلاَ يَكْذِبُهُ وَلاَ يَحْقِرُهُ . التَّقْوَى
هَهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ - بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ
الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ
حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ [رواه مسلم]
Dari Abu Hurairah "Kamu sekalian, satu sama lain Janganlah saling mendengki, saling menipu, saling membenci, saling menjauhi dan janganlah membeli barang yang sedang ditawar orang lain. Dan jadilah kamu sekalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, mendustainya dan menghinakannya. Taqwa itu ada di sini (seraya menunjuk dada beliau tiga kali). Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama muslim. Setiap muslim haram darahnya bagi muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya". HR. Muslim[5]
Hadits Tentang Persaudaraan Riwayat Abu Daud
Dua Muslim Berjabat Tangan
عن البراء قال قال رسول
الله صلى اللهم عليه وسلم ما من مسلمين يلتقيان فيتصافحان إلا غفر لهما قبل أن
يفترقا